Adela

Jakarta. 2010.
Di Wilayah Pelabuhan yang penuh kesibukan truk yang berlalu lalang mengantar barang yang membangun ekonomi nasional, orang orang kecil yang tidak diperhatikan pemerintah hidup dengan caranya sendiri. Kurang dari 1 Km dari pelabuhan, terdapat sebuah perumahan kecil yang padat dan ramai, semua suku ada dalam perumahan yang malang itu, semua hidup dengan "Kebahagiaan".

Perempuan 23 tahun dengan rambut hitam, tinggi rata rata orang Indonesia. Adela sedang dipakai oleh pelanggan mingguannya. "AAh, Ahh, Kontol lu mas, sampai ujung rahim, ah AAH" desah Adela dalam posisi berdiri dan bersandar di dinding sementara pelanggannya menghadap wajahnya.

Pelanggan itu mengayunkan pinggulnya, memasukan penisnya kedalam vagina. "AH, AAH, sialan, ah" desah Adela sejalan dengan penetrasi. Permainan seks berdiri itu berjalan beberapa saat, Adele dan pelanggan itu menikmati waktu bersama hingga Pelanggan pria itu mengeluarkan benihnya didalam memek Adela yang tertahan didalam kondom ukuran medium.

Pelanggan yang puas itu langsung mengeluarkan penisnya, mengeluarkan dan membuang kondomnya dilanjutkan dengan ia berbaring di kasur lusuh. "Wau Ryan, tak kusangka kau sangat lemah, langsung tumbang haha" ejek Adela.

"Jadi ini stamina pria beristri huh?" lanjut Adela.

"Berisik kau Adele, jangan bawa bawa Istri ku-yang baik, tapi... dia sudah cukup sibuk dengan teman teman di kejaksaan" balas Ryan.

Adela merapihkan dirinya, tubuh bugilnya ia bawa ke kamar mandi dan menyiraminya dengan air dingin.
"Aku bisa ikut Del?" tanya Ryan dengan suara keras. "Bacot! Aku juga capek tau" balas Adela dengan sinis.

Beberapa saat kemudian, setelah Ryan mandi didalam kamar bergantian dengan Adela. Mereka berdua berpisah usai Ryan kembali memakai cincin kawinnya dan keluar.

Adela kemudian keluar dengan sebatang rokok yang sudah dibakar yang menempel di bibirnya, ia menatap Ryan yang pergi menjauh, keluar dari perumahan yang memiliki protitusi.